Keinginanku ada banyak. Banyak sekali.
Tapi untuk sekarang ini mungkin hanya satu.
Aku tidak tahu bagaimana keluarga normal itu.
Jadi aku ingin sebuah keluarga kecil yang harmonis. Mungkin lebih baik dari yang sekarang.
Boleh kan, Tuhan ?
Patron selalu komplain kalau lihat aku mengkerutkan kening.
" Wul, kalo kamu terus terusan ngerutin kening sambil ngangkat alis gitu lama lama kamu bisa keriput. Jelek ah , Awul. "
dan aku cuma meringis aja.
Mau gimana lagi. Udah jadi habit ku kalo lagi serius, penasaran, curiga ataupun excited pasti secara nggak sadar kening ku berkerut dan alis sebelah kiri terangkat.
Tapi beberapa hari yang lalu waktu lagi ngaca aku liat kerutan kerutan samar di keningku.
Errrgh.. Jadi bener ya kata kata Patron waktu itu.
Sekarang sebisa mungkin aku ngurangi kebiasaan ngerutin kening deh.
Nggak mau jadi keriput ih !
Lets see, Patron. I can do that.
Mwah !
Waktu kecil kalau ditanya cita-cita nya apa? Jawabannya relatif dan berubah ubah tergantung mood . Jawaban yang paling sering saya berikan adalah dokter, pilot, astronot, dan pramugari. Dokter itu adalah jawaban relatif yang diberikan anak kecil. Pilot karena saya pernah membaca profil seorang pilot wanita (saya lupa namanya). Beliau keren sekali, satu satu nya pilot uji wanita saat itu. Pernah menjadi pilot pesawat Presiden Korea. Lalu kalau astronot, karena saya suka dengan konstelasi bintang (nama-namanya indah artinya juga bagus bagus) dan alam semesta. Apalagi sejak ada film Armagedon semakin pengen jadi astronot deh. Dan yang terakhir yaitu pramugari, karena mereka cantik-cantik dan berkharisma plus asik juga bisa "terbang" tiap hari.
Begitulah, anak cowok pun jawabannya relatif kalau enggak dokter, polisi, ya tentara.
Tapi sekarang kalau ditanya "pengen jadi apa?" Jawabannya hampir selalu "Mmm..nggak tau"
Mikir mau masuk universitas mana aja masih galau abis. Banyak banget pilihan fakultas dan jurusan seperti berada di pusat jalan yang dihadapkan pada ratusan persimpangan. Persimpangan mana yang akan dipilih nanti, itulah yang akan ditekuni dan menentukan pekerjaan lalu secara otomatis berpengaruh pada masa depan juga.
Well, remaja labil atau ABG labil yang sering disingkat jadi 'ababil' ( padahal di Al-Quran ababil adalah burung yang dikirim Allah untuk menghancurkan pasukan gajah, jadi nggak etis banget kalau ababil digunakan untuk menyebut remaja-remaja yang labil. Saya lebih suka menyingkatnya menjadi 'Agebil' ).
Back to cita cita. Saya pribadi kalau sekarang ditanyai itu masih galau juga. Saya pengen jadi penulis lepas , (masih pengen jadi) astronot , di satu sisi ( jiwa petualang saya) pengen jadi fotografer dan reporter / wartawan yang meliput daerah daerah pelosok / daerah konflik, tetapi yang paling possible untuk sekarang adalah cita-cita saya menjadi seorang akuntan.
Yap, walaupun sekarang masih menjadi agebil tapi semoga saja dimanapun saya melanjutkan sekolah dan apapun pekerjaan saya selalu berkah, diridhoi Allah, dan bermanfaat untuk sesama.
amin
konferensi Pmr wira II kota Semarang
Bosan juga tinggal di kota.
Saya ingin punya rumah di pedesaan. Dimana kanan kiri rumah saya nanti adalah kebun kebun sayur,bunga,dan buah.
Rumahnya dari kayu dengan gaya natural pedesaan, ada sungai bening penuh batu dan hutan kecil di dekat rumah.
Binatang binatang jinak boleh kok keluar masuk halaman rumah saya.
Nyaman sekali mungkin.
Tipe? cowok idaman? kriteria ?
Kalau ada yang tanya kayak gitu (dulu) pasti jawabanku selalu (sok) idealis "Ah, nggak ada tipe tipe tertentu" "Terserah sih yang penting orang nya baik" "Hahahaha" . Tapi sejak beberapa hari yang lalu, tepatnya setelah seorang teman memposting tentang "introvert" aku jadi ragu dengan jawabanku itu.
Setelah dipikir pikir ternyata ada beberapa kesamaan diantara mereka yang menarik perhatianku. Selalu introvert, sedikit susah bersosialisasi, nggak pernah ambil pusing / mencampuri urusan orang lain.
Apa ini yang disebut tipe?
nggak tau deh.
Alhamdulillah. Selamat Hari Raya Idul Adha.
Semoga ketaatan Ibrahim dan keikhlasan Ismail bisa kita jadikan teladan.
Semoga Allah senantiasa limpahkan berkah dan ridhoNya kepada kita.
Aku tahu Tuhan telah menyiapkan rencana besar untukku
Aku tahu rencana besar itu pasti akan sangat indah
Aku tahu untuk mencapai keindahan itu harus melewati proses
Aku tahu bahwa prosesnya harus sangat menyakitkan agar aku tidak terkejut dengan hal indah itu
Aku tahu rencana itu akan tiba tepat waktu
Aku tahu waktu untuk rencana itu masih sangat lama.
Aku tahu ,aku hampir tidak sanggup menyelesaikan prosesnya
Aku tahu, aku ingin berhenti di sini saja.
Aku tahu, aku selalu mengeluh padaNya.
Aku tahu mengeluh itu salah.
Aku tahu bahwa Tuhan itu Mahaadil.
Aku tahu rencana besar itu sangat sangat hebat dan aku harus menunggu.
Tapi aku tidak tahu apakah rencana itu ada di dunia atau di sisiNya?
Sebenarnya apa rencanaMu untukku?
Kenapa prosesnya menyakitkan sekali.?
Aku selalu percaya bahwa dibalik ujianMu pasti ada hikmah buatku.
Tapi seiring masalah yang semakin berat, kepercayaan itu mulai menipis.
Maafkan.
Aku sudah berusaha memahami cobaan cobaan Mu. Tapi jangan bertubi tubi.
Setidaknya biarkan keluargaku utuh lagi. Setidaknya aku tidak harus selalu merasakan sakit melihat keadaan di rumah.
Selesaikanlah.
Tolong.
Aku hampir tidak kuat.
Karena aku menanggungnya sendiri.
Tanpa teman untuk berbagi, karena aku malu. Malu jika harus menceritakan 'aib'.
Saya lupa kapan pertama kali melihatnya karena (dulu) sekilas dia bukanlah termasuk menarik pada pandangan pertama.
Tapi saya ingat pertama kali mengagumi dia. Pagi pagi sekali di hari senin di sudut sempit SMAN 3 Semarang, dia sedang duduk bersila memangku buku (lks) kimia, sepertinya sedang menghapal sesuatu. Saat itu, posisinya, gerakan mulutnya, kerutan samar di dahinya terasa nyaman untuk dipandang berlama lama. Tetapi saya tidak berani, takut dia sadar.
Beberapa hari setelah itu baru saya tahu siapa namanya, kelas berapa dan sedikit tentang dia.
Belum ada yang spesial karena memang saya hanya mengagumi waktu itu.
Sejak saat itu, saya jadi sering melihat dia di sudut sempit itu, dan dalam waktu 2 minggu saya sadar kalau dia ada di sana setiap Senin dan Rabu pagi. Lalu segera saja hari senin dan rabu pagi menjadi favorit saya, berlama lama melihatnya dari kelas saya yang berada tepat di atas sudut sempit itu.
Sangat sulit untuk mengakui bahwa saya mulai merasa ingin mengenalnya , hati saya terus menutupi keinginan itu karena saat itu saya masih menyayangi seseorang. Seseorang yang sejak lama saya sayangi dan pada akhirnya harus memilih sahabat saya. Tentu saja sakit sekali. Tapi sakit itu berangsur angsur menipis karena pemandangan Senin dan Rabu pagi.
Awal perkenalan kami tidak disengaja dan mendadak. Pada waktu itu dia sedang membutuhkan baju untuk sebuah tes, dia pinjam ke temannya yang juga teman saya. Kebetulan saya punya baju itu, jadi teman saya pinjam dan memberikan baju itu ke dia (walaupun akhirnya baju itu tidak dipakai).
Mungkin dia tidak sadar, tapi saya datang di hari seleksi pertamanya, dimana saat itu lagi lagi saya kagumi sifat gigih dan pekerja keras nya.
Saya ikuti perkembangan seleksi itu dan berdoa untuk hasil yang terbaik bagi dia. Ya , berdoa.
Tanpa sadar saya jadi sering berdoa buat dia.
..............................
~part 1~
apa kabar Magelang.
saya kangen sekali.
mana kabarnya lagi?
saya tunggu.
Ale namanya, tinggi, coklat, nggak terlalu buruk tapi nggak ganteng juga :). Kata-katanya sedikit kasar tapi dia baik, setidaknya dia baik ke aku.
Ale datang tiba tiba ke kehidupanku, dia juga pergi tiba tiba nggak lama setelah itu. Lalu sekarang aku merindukannya dengan tiba tiba.
Aku nggak tahu apa yang membuat kami cocok. Bahkan aku tidak suka cowok yang hobi mengumpat, tapi Ale tidak buruk untuk dijadikan teman menurutku. Tidak tahu, mulutku selalu frontal kalau bercerita ke dia dan aku nyaman karena di depan Ale aku bisa jadi diriku sendiri. Mungkin kami cocok karena latar belakang yang sama, lahir dan hidup di tengah keluarga yang tidak sempurna,.
Hanya Ale yang pertama aku sms/telpon kalau aku lagi sedih, dan hanya dia yang bisa menghisap perasaan sedih itu.
Tapi itu dulu, 2 tahun yang lalu, sebelum dia berpamitan melanjutkan kuliah di Jepang.
Jauh sekali. Tiba tiba Jepang merebut teman baikku.
Ingin sekali egois dan melarang dia pergi, tapi aku siapa, tidak ada hak mengurusi hidupnya.
Sehari sebelum berangkat ke Jepang , Ale janji mau telpon kalau dia sudah sampai di sana.
Tapi berbulan bulan berikutnya tidak pernah ada telpon itu. Sampai sekarang kami benar benar kehilangan komunikasi.
Suatu saat dia akan pulang. Setidaknya itulah keyakinanku
kita tumbuh bersama.
dalam satu naungan Ganesha.
lalu apakah yang menjadi pembeda.
terlalu sangsi untuk menyapa.
bukankah kita sama ?
berkembang di rahim Ganesha.
menyusu ilmu yang sama.
lalu apa yang jadi pembeda.
status kita?
bukan.
hatiku dan perasaanmu adalah pembeda . Tidak mungkin kita satu dalam ikatan .
karena kita hanya satu sebagai saudara sesusu,
di ibu Ganesha
Selamat ulang tahun Airlangga Widiarsa.
yang keberapa ya? 21 ?
terimakasih "selamat pagi" nya yang ga pernah absen akhir akhir ini. :D
Semoga :
~panjang umur
~sehat
~lebih dewasa
~diberkahi dan diridhoi Allah
~bisa jadi pemimpin yang baik
~cepet jadi perwira dengan bintang adhi makayasa
~selalu dilindungi dan diberi keselamatan
:)
thu nge chin,
Virqin F K
seorang teman sedang berniat mengatakan perasaannya.,
aku iri, kenapa dia bisa berani.
sedangkan aku terlalu pengecut untuk memulai obrolan tentang hal itu..
ah pandawa,. seandainya aku berani, dan hatimu terbuka sedikit saja.,
© Blogger template Werd by Ourblogtemplates.com 2009
Back to TOP
