virqinf. Diberdayakan oleh Blogger.

Jika kebohongan lambat laun menjadi kejujuran, dan terlambat.

>> Senin, 18 Oktober 2010

Satu kebohongan akan menelurkan kebohongan kebohongan berikutnya.
Pasti selalu seperti itu , lalu menyesal di akhir hanya akan menjadi tertawaan.
Tapi bagaimana jika ada alasan dibalik kebohongan itu. Tidak ingin mengecewakan seseorang misalnya.
Kebohongan terasa wajar dengan alasan itu. Namun, bagaimanapun juga apapun alasannya bohong adalah racun arsenik, tidak berasa dan berbau tapi mematikan.

Salah satu akibat dari kebohonganku sudah mulai mengkontaminasi perasaanku beberapa bulan lalu.
Dulu kebohongan itu terasa sangat wajar dan menyenangkan melihat dia tersenyum walaupun aku hanya pura pura. Sangat menyenangkan melihat dia berbinar dengan kata kata ku yang pura pura.

Sebenarnya aku tidak sepenuhnya bohong. Aku sudah berusaha juga merasakan apa yang dia rasakan. Tapi semua memang harus kembali menjadi sebuah kepura puraan karena memang bukan dia yang hatiku mau.
Hanya satu hal yang bisa membuatku bertahan dalam topeng kebohongan itu, kegigihan, kesungguhannya untuk tulus memberi perhatian.
Siapa yang tidak terharu dengan : "Aku di rumahmu sekarang". ~pada hari ulangtahun mu~ sedangkan hari itu dia hanya punya waktu 7jam untuk bolak balik semarang-magelang. Hanya biar bisa ngucapin selamat ulang tahun langsung.
God, hanya orang seperti aku yang tega membohongi seseorang sebaik dia.

Lalu, ketika kebohongan itu terungkap. Siapa yang berani melihat mata marah dan kecewa itu. Sebuah konsekuensi telak yang harus aku terima sebagai pelaku kebohongan.

Tidak ada yang sadar kebohongan itu telah menjadi kejujuran sampai akhirnya dia menemukan senyum untuk orang lain.
Dan aku, sekarang, harus puas ditertawakan kepurapuraan ku. Sendiri. Harus kutanggung sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template Werd by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP