jawablah,Tuhan ku.

Sebenarnya apa rencanaMu untukku?
Kenapa prosesnya menyakitkan sekali.?
Aku selalu percaya bahwa dibalik ujianMu pasti ada hikmah buatku.
Tapi seiring masalah yang semakin berat, kepercayaan itu mulai menipis.
Maafkan.
Aku sudah berusaha memahami cobaan cobaan Mu. Tapi jangan bertubi tubi.
Setidaknya biarkan keluargaku utuh lagi. Setidaknya aku tidak harus selalu merasakan sakit melihat keadaan di rumah.

Selesaikanlah.
Tolong.
Aku hampir tidak kuat.

Karena aku menanggungnya sendiri.
Tanpa teman untuk berbagi, karena aku malu. Malu jika harus menceritakan 'aib'.